Selasa, 11 Maret 2008

tanpa judul

angin sepoi menerpa diriku kala tiba ditempat DIKLAT Jurnalistik, raga yang panas langsung segar kembali. ada sebersit kebahagiaan dan rasa takjub, ternyata Tuhan sempurna mencipta kehidupan. kemaren aku selesai mengikuti pelatihan, aku bahagia sebab tiga hari telah berlalu yang awalnya terasa berat. benar kata orang, kebosanan itu hanya ada pada orang yang tak pernah merasa bersyukur. terrus terang, aku kecewa dan sedih saat harus berpisah dari teman-teman, suasana akrab telah terbangun saat kami bersama dalam suka dan duka menjalani DIKLAT. suasana terbangun sejuk, penuh inspirasi.
kemaren, pagi-pagi aku terbangun dari tidurku, aku masih merasa ngantuk saat itu, maklum semalam acaranya selesai pukul 03.00 wita. aku terpaksa bangun, jam sebelas nanti aku ada kuliah kimia. aku tidak mau mengulangi mata kuliah ini sampai empat kali. cukup sudah, aku kapok bermalas-malasan. kasian banget kan?. aku keluar kamar menuju kamar sebelah menemui temanku, kebetulan ia satu jurusan. aku langsung membangunkannya, agak kaget dia saya lihat, tapi dia langsung ke wc mencuci muka.
disaat DIKLAT, terus terang hatiku berbunga-bunga, aku dapat kiriman pulsa dari temanku yang selalu menyuplaikan kala aku benar-benar boke dan membutuhkannya. ia boleh jadi teman spesialku. dua minggu yang lalu, ia menelponku menceritakan masalah yang sekarang dia hadapi. dia katanya lagi jatuh cinta, aku bingung mau nanggapi apa, wong aku gak pernah jatuh cinta?. tapi dengan kebingungan itu membuat aku merasa kok disaat dia membutuhkanku, aku tidak bisa membantunya. teman apa kau ini?.
mencintai boleh jadi sunnatullah, kasih sayang sesuatu yang lumrah. terbesit seribu tanya, adakah itu telah mati pada diriku?. aku tidak berani jatuh cinta. salahkah aku tidak mencinta dan tidak menjawab pertanyaan teman spesialku?. aku teregun, kaget mengingat diriku. aku terbangun dari meditasi lamaku, mengekspresikan diri terkadang punya batas, punya halangan. haruskah cinta mengandalkan nafsu kelamin?. ataukah ketiadaan nafsu adalah manipulasi. justeru dengan nafsu bercinta jadi hidup, menggairahkan. ataukah kita yang terlampau egois mengendalikan diri?. tidak pernah puas dengan sesuatu yang dimiliki?. pilihan itu memang rumit, Tuhan telah adil menentukannya semua, namun apakah kita harus takluk?.
banyak cara bagi kita tuk belajar memilih, bukti kesempurnaan penciptaan. tapi kita tidak diajarkan mengetahui tanpa kriteria dan indikator. semua punya standar. disitulah kelemahan manusia, saat harus bingung dengan standar, sementara dunia penuh dengan standar-standar palsu. banyak kelompok mengklaim standarnya yang paling valid, petunjuknya yang paling sahih. tapi membuktikan kesahihan, kevalidan harus memakai apa?.
kita manusia tidak lebih dari makhluk lemah. klaim yang selama ini mengatakan kita makhluk sempurna tidak sepenuhnya benar. patut dipertanyakan?. mestinya kita membongkar segala kemapanan yang telah ada, melawan tirani yang tersebunyi. ya...harus ada yang berani menanyakan dunia ini, semua orang tampak tenang dengan apa yang dimiliki, dirasa dan dilihat. pertanyakan kawan-kawan, kenapa berzina itu dilarang?. kenapa anggur diharamkan?. walaupun hanya segelas penghangat tubuh yang dingin.
ada alasan yang disamarkan, katanya dunia perlu aturan, undang-undang dibuat untuk mengatur. siapa yang mau diatur?. dan siapa yang mengatur?. kenapa semua orang merasa risih dengan ketidak-teraturan, batas-batas seperti apa dikatakan tidak teratur?. membingungkan!. inikah dunia?.
cobalah bertanya kawan, sebelum kita semua buta. kritislah. coba lari dan menjauh dari kemapanan, berniatlah menghancurkannya. belum terlambat. masih ada cukup waktu untuk itu semua.
memang, pasti ada yang mengkritik, tulisan ini tidak lain dari bentuk kegilaan paling nyata. ketidak-teraturan tulisan, ketidakjelasan dan banyak teka-teki. tapi bukankah budaya kita mengajarkannya?.
pasti kawan, aku sebagai objek kegilaan. engkau pasti bertanya padaku apakah engkau benar-benar mengalami kegilaan?. oh...tunggu dulu, standar apa dan kriteria apa yang meneguhkan asumsimu bahwa aku mengalami kegilaan. kalian jelas bisa menjawab ini. kegilaanku terlihat dari indikasi tuliasan yang tidak teratur, bahasa yang sedikit nyeleneh dan...membingungkan. lalu izinkanlah aku bertanya, kriteria yang engkau pake berasal dari mana?. kedokteran?. psikologinya freud, ato psikologi behavioris. saya berani menyatakan kalian makhluk paling kejam, representatifkah kriteria mu bagi kegilaanku?. hanya ada satu kata, DOMINASI lah yang membuatmu berlaku begitu. coba kalian telaah dengan baik-baik, ternyata pengalaman dan kebiasaanmu mempengaruhi pikiranmu. buktinya karena engkau tidak biasa melihat tulisan seperti ini lalu kau mengklaim ini tuliasan orang gila. (buat yang kusayang)

Tidak ada komentar: