Kamis, 21 Mei 2009


Jika memang benar cinta itu merupakan hakikat, kenapa ia selalu mudah untuk dipermainkan.
Atau jika cinta itu hanyalah persoalan kepentingan, sampai kapan kah ia mampu bertahan atas kepentingan itu?.

1 komentar:

Thailand aik aik mengatakan...

The power of love. cinta itu memiliki kekuatan, sanggup merubah raja ato putra mahkota bertekuk lutut menghamba sahaya, kekikiran dikikis menjadi penderma, dia lebih penting dari tahta agungnya, bahkan merubah sang idealis menjadi realistis ? sure !!! karena cinta memang kuat. Cinta itu bagian dari realistisme diri manusia.